FiNder Perkuat Kompetensi Riset melalui Pelatihan Strategi Proposal dan Rencana Anggaran
- Hafshah Nibros
- 3 hari yang lalu
- 2 menit membaca
Bandung, 12 Juni 2025 – Dalam lanskap riset yang semakin kompetitif, kualitas proposal dan perencanaan anggaran menjadi kunci utama keberhasilan memperoleh pendanaan. Menyadari urgensi ini, Functional Nano Powder – University Center of Excellence (FiNder U-CoE), Universitas Padjadjaran, mengadakan pelatihan intensif bertajuk “Strategi Penulisan Proposal Penelitian dan Penyusunan Rencana Anggaran Riset”. Kegiatan ini menghadirkan Prof. Dr. Eng. I Made Joni, tokoh nasional di bidang nanoteknologi dan pengembangan material fungsional, sebagai narasumber utama.
Pelatihan ini menjadi bagian dari inisiatif berkelanjutan FiNder untuk menciptakan ekosistem riset yang tidak hanya solid secara akademik, tetapi juga adaptif terhadap standar evaluasi hibah nasional dan internasional.

Menyusun Proposal Penelitian: Antara Filosofi, Strategi, dan Relevansi Kebijakan
Sesi pertama pelatihan mengarahkan peserta pada pemahaman mendalam tentang peran filsafat ilmu dalam penyusunan proposal. Melalui pendekatan epistemologis, ontologis, dan aksiologis, Prof. Made menekankan bahwa peneliti perlu membangun kerangka berpikir yang reflektif dan sistematis sejak tahap perencanaan. Proposal bukan sekadar formulir administratif, melainkan wujud konkret dari pemetaan masalah, urgensi topik, dan kontribusi ilmiah yang ditawarkan.
Lebih lanjut, peserta dilatih menyusun proposal dengan mengedepankan strategi gap analysis, analisis state of the art, serta kejelasan tujuan dan kebaruan (novelty). Struktur proposal juga diarahkan untuk sejalan dengan kebijakan riset nasional seperti RIRN, SDGs, dan roadmap fakultas, menjadikannya relevan secara akademik maupun kontekstual.
“Untuk menghasilkan proposal yang unggul, kita tidak bisa hanya menulis dari sudut pandang ilmuwan. Kita juga harus berpikir seperti reviewer dan pemberi dana,” tegas Prof. Made dalam sesi diskusi.
Perencanaan Anggaran sebagai Refleksi Riset yang Matang
Pada sesi kedua, pelatihan beralih ke aspek penyusunan rencana anggaran biaya (RAB), sebuah elemen yang sering dianggap sekunder, namun justru sering menjadi titik kritis dalam proses evaluasi. Prof. Made membedah bagaimana anggaran harus selaras dengan fase penelitian, tujuan luaran, hingga target capaian teknologi (Technology Readiness Level/TKT).
Peserta belajar menyusun RAB berdasarkan prinsip efisiensi dan proporsionalitas. Setiap pos anggaran dianalisis berdasarkan kebutuhan aktual, potensi luaran, serta kontribusinya terhadap keberlanjutan riset dan dampak sosial. Pelatihan ini juga membekali peserta dengan wawasan mengenai skema pendanaan nasional, indikator evaluasi proposal, dan strategi menjawab ekspektasi lembaga pemberi dana.
Dengan menggunakan peta pengembangan riset dari eksplorasi hingga komersialisasi (R&D–RT&D–RBD), peserta diajak merancang perencanaan anggaran yang tidak hanya memenuhi syarat administratif, tetapi juga memperkuat narasi inovasi dalam proposal.

FiNder sebagai Ruang Tumbuh Riset Nano yang Strategis dan Kolaboratif
Lebih dari sekadar forum pelatihan, kegiatan ini mencerminkan orientasi strategis FiNder dalam membangun generasi peneliti yang tangguh, reflektif, dan profesional. Sebagai pusat unggulan nasional, FiNder tak hanya menghasilkan penelitian fundamental, tetapi juga mendorong transformasi hasil riset menjadi inovasi nyata di masyarakat.
Dengan pendekatan holistik yang menggabungkan strategi ilmiah, kebijakan nasional, dan kesiapan teknologi, pelatihan ini menjadi fondasi penting bagi para peneliti muda dalam merancang riset yang berdampak, berkelanjutan, dan siap bersaing dalam skema pendanaan yang semakin selektif.
Untuk informasi lebih lengkap tentang riset, teknologi, dan program kolaboratif kami, kunjungi situs resmi Finder di finder.ac.id.
Comments