top of page
unpad_edited_edited_edited.png

Finder Nano Silika Powder Grade: Partikel Kecil, Agenda Besar - Saatnya Indonesia Memimpin

  • Gambar penulis: Ahmad Fahryan Pasaribu
    Ahmad Fahryan Pasaribu
  • 24 Sep
  • 4 menit membaca

Bayangkan cat yang kilapnya tahan lama di udara pesisir, komponen polimer yang ajeg kualitasnya dari batch ke batch, keramik industri yang makin padat tanpa perlu suhu ekstrem, dan adhesive yang curing-nya tepat waktu meski lini produksi sedang sibuk. Sulit dipercaya kalau banyak perbaikan itu digerakkan oleh sesuatu yang nyaris tak terlihat: nano silika.


Produk Finder Nano Silika Powder Grade
Produk Finder Nano Silika Powder Grade

Produk Inti: “Finder Nano Silika Powder Grade”

Finder Nano Silika Powder Grade adalah silikon dioksida berukuran ultra-halus yang bertindak sebagai functional additive bukan sekadar “pengisi”, melainkan pengatur perilaku material pada level antarmuka, permukaan, dan mikrostruktur. Varian yang kami hadirkan adalah powder grade fase kristobalit yang dirancang “plant-ready”: mudah dibawa ke line trial, mudah dibaca hasilnya, dan mudah ditingkatkan skalanya.

Apa yang membedakannya? (1) Konsistensi. Setiap batch disertai Certificate of Analysis (CoA) yang memuat parameter kunci agar tim R&D, QC, dan pengadaan berbicara dengan “bahasa mutu” yang sama: identifikasi fase (mis. XRD/FTIR), sebaran ukuran partikel (d10/d50/d90 beserta metode dan mediumnya), kemurnian unsur, kadar volatil/kelembapan, densitas, hingga residu ayakan. (2) Kemudahan dispersi. Sifat permukaan partikel diformulasikan untuk meminimalkan hard-agglomerate dan memudahkan wetting, sehingga proses pencampuran tidak “manja” terhadap perubahan kecil pada shear, suhu, atau waktu mixing. (3) Fleksibilitas sistem. Powder ini kompatibel dengan sistem water-based maupun solvent-based, resin termoset maupun termoplastik, sehingga pabrik dapat menguji pada formulasi yang sudah ada tanpa mendesain ulang proses dari nol.

Dengan tiga hal tersebut, nano silika tidak terasa sebagai “bahan penelitian yang merepotkan”, tetapi sebagai komponen yang realistis dipakai pabrik langsung ke use-case yang paling penting.


Segmen Prioritas: Tantangan Nyata, Arah Solusi yang Jelas

Coating. Di lapangan, flow & leveling kerap berubah-ubah mengikuti suhu dan kelembaban, sementara tuntutan low-VOC membuat ruang manuver formulasi makin sempit. Nano silika berperan sebagai “kemudi halus” yang menstabilkan aliran dan memperapikan permukaan, sehingga kilap dan tampilan akhir lebih ajeg. Hasilnya, lini aplikator tidak perlu terus-menerus “mengejar” setelan ketika cuaca atau ritme produksi bergeser.

Polimer & komposit. Tantangannya selalu sama: mengejar kekakuan tanpa mengorbankan ketangguhan, dan memastikan hasil antarbatches seragam. Dengan pengaturan antarmuka partikel–matriks yang lebih presisi, nano silika membantu resin meraih performa mekanik yang ditargetkan sekaligus menjaga perilaku proses tetap bersahabat. Skalasi kapasitas pun terasa lebih mulus karena formulasi tidak “rewel” terhadap variasi kecil di mixing atau suhu.

Keramik & refraktori. Pori yang bandel dan microcrack sering menggerus densitas akhir dan umur pakai. Kehadiran partikel nano mengarahkan penyusutan dan ikatan butir selama sintering agar lebih rapi, sehingga struktur menjadi padu dan stabil di suhu tinggi. Dalam operasi yang panasnya nyaris tanpa henti, perbaikan pada mikrostruktur seperti ini biasanya terasa di interval perawatan yang makin panjang.

Adhesive & sealant. Kualitas sambungan mudah goyah jika tack/peel/shear sensitif atau curing window terlalu sempit. Nano silika membantu merapikan rheologi serta kinetika pengeringan, membuat formulasi lebih patuh pada jadwal proses. Akibatnya, perpindahan dari trial ke produksi rutin tidak lagi terasa sebagai lompatan, tetapi langkah alami yang terukur.


Menutup “Jurang Adopsi”: Mutu, Bukti, Kepatuhan

Mutu yang konsisten & transparan. CoA kami bukan lampiran pasif, melainkan “dokumen hidup” yang memberi kepastian pada tim proses. Data yang ajeg dari batch ke batch membuat evaluasi lebih lugas dan negosiasi teknis lebih singkat karena semua pihak melihat fakta yang sama. Bukti yang relevan dengan pabrik. Pilot sebaiknya menarget KPI yang dipakai pabrik: gloss retention untuk coating; modul/stabilitas dimensi untuk polimer; densifikasi/susut untuk keramik; serta rheology dan curing window untuk adhesive. Rancangan uji yang rapi (Design of Experiments) mempersingkat iterasi dan memperjelas keputusan. Kepatuhan sejak hari pertama. Persyaratan low-VOC, food-contact (untuk aplikasi kemasan tertentu), serta SDS/GHS untuk keselamatan disiapkan berdampingan dengan sampel. Ini bukan sekadar memenuhi aturan; ini tentang membangun trust sehingga proses pengadaan melaju tanpa drama.

Dengan ketiga gerbang itu, trial tidak berhenti di meja QC, dan handover dari R&D ke produksi terasa wajar.


Mengapa Sekarang dan Mengapa di Indonesia?

Dua arus besar sedang bertemu: regulasi global mendorong formulasi yang lebih bersih, sementara lini produksi menuntut efisiensi yang bisa diulang. Di sisi lain, proyek nasional dari infrastruktur hingga manufaktur menuntut daya tahan yang dapat dipertanggungjawabkan. Nano silika berada di titik temu strategis ini. Indonesia punya keunggulan: kebutuhan domestik yang besar, ekosistem riset yang aktif, dan mandat hilirisasi berbasis sains. Dengan orkestrasi yang tepat riset terapan yang fokus, pilot yang disiplin, serta dokumentasi mutu yang rapi kita tidak sekadar mengejar; kita menetapkan standar di kawasan.


Spesifikasi Utama – Finder Nano Silika (Powder Grade, Kristobalit)

  • Grade & Fase: Nano Silika – Powder Grade (kristobalit)

  • Ukuran Partikel (PSD, Laser Diffraction): d50 ≈ 305 nm; mean ≈ 697 nm 

  • Ukuran Kristalit (XRD–Scherrer): ≈ 28 nm

  • Kemurnian SiO₂ (XRF, oksida total): ≈ 93,1 % massa

  • Kompatibilitas Sistem: Water-based, solvent-based; termoset/termoplastik


Produk Finder Nano Silika Powder Grade
(a–b) Mikrograf SEM SiO2 amorf (c–d) Mikrograf TEM SiO2 amorf  (Joni et al., 2019)

Nano silika (powder grade, fase kristobalit) bukan “bumbu tambahan” yang mewah ia adalah tuas kecil yang menggeser hasil akhir secara berarti. Ia menata hal-hal halus yang menentukan: cara cairan mengalir, cara partikel berikatan, dan cara sambungan memperoleh kekuatan yang konsisten. Ketika kontrol seperti ini hadir di pabrik, kualitas akhir terasa lebih ajeg, proses lebih mudah diatur, dan keputusan peningkatan skala bukan lagi lompatan buta. Di saat industri dan regulator sama-sama menuntut transparansi, dokumentasi mutu yang kuat dan uji yang relevan menjadi jembatan paling singkat dari “menarik di lab” menuju “andal di lapangan”.


Lihat Dampaknya di Lini Anda

Mulai dari pilot yang terukur. Tim FiNder menyiapkan produk nano silika dengan CoA lengkap, sesi technical briefing yang berbicara dalam bahasa proses Anda, serta pendampingan uji berbasis DoE + SPC/MSA pada KPI yang Anda pedulikan. Kunjungi finder.ac.id untuk menjadwalkan discovery call pertama dan tentukan kasus penggunaan paling relevan coating, polimer, keramik, atau adhesive yang siap diuji tanpa mengganggu jadwal produksi Anda.


Source:

Joni, I. M., Vanitha, M., Panatarani, C., & Faizal, F. (2019). Dispersion of amorphous silica nanoparticles via beads milling process and their particle size analysis, hydrophobicity and anti-bacterial activity. Advanced Powder Technology, 31(1), 370–380. https://doi.org/10.1016/j.apt.2019.10.029

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian
bottom of page