Dua Rahasia Sistem Innovasi China dan Swiss yang membuat index inovasi mereka jauh di atas Indonesia.
- Tri Yudianto
- 25 Sep 2024
- 3 menit membaca
Diperbarui: 16 Okt 2024
Dalam era kompetitif ini, inovasi bukan hanya tentang menemukan sesuatu yang baru, tetapi juga bagaimana mengelola dan mengintegrasikannya dalam sistem ekonomi dan sosial. Mengapa Indonesia belum mampu menyaingi negara-negara dengan ekosistem inovasi yang matang seperti China atau Swiss?
Sebenarnya Indonesia adalah salah satu negara dengan potensi inovasi yang paling besar untuk inovasi. Namun ketika melihat Global Innovation Index, kita masih jauh tertinggal dari negara-negara seperti China, Swiss, dan negara lain dengan skor inovasi tinggi. Mengapa ini terjadi, dan bagaimana kita bisa mempercepat langkah kita untuk mengejar ketertinggalan?

Indonesia adalah salah satu negara dengan potensi inovasi yang paling besar untuk inovasi. Didukung oleh populasi lebih dari 270 juta orang, di mana 70% di antaranya merupakan usia produktif, serta pertumbuhan penetrasi internet yang mencapai 73,7% pada tahun 2023 menurut data We Are Social. Laporan World Economic Forum (WEF) menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi digital tercepat di Asia Tenggara, dengan nilai ekonomi digital yang diproyeksikan mencapai $146 miliar pada tahun 2025. Selain itu, Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, termasuk 40% cadangan nikel dunia yang menjadi bahan utama baterai untuk kendaraan listrik, industri yang terus berkembang.

Photo by Nuh Rizqi: https://www.pexels.com/photo/man-standing-beside-black-motorcycle-1237087/
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) juga menunjukkan peningkatan jumlah paten lokal sebesar 11,2% per tahun dalam lima tahun terakhir, menggambarkan peningkatan aktivitas inovasi di sektor industri dan teknologi. Potensi ini semakin diperkuat dengan berbagai program pemerintah seperti Making Indonesia 4.0 dan pengembangan ekosistem startup teknologi yang sudah menciptakan lebih dari 2.000 startup lokal, menjadikan Indonesia sebagai ekosistem startup terbesar di Asia Tenggara.
Rahasia Pertama :
Sistem Inovasi Regional (Regional Innovation System)
Salah satu kunci sukses negara-negara yang maju dalam inovasi adalah penerapan Sistem Inovasi Regional. Negara-negara seperti Swiss memiliki ekosistem inovasi yang terdesentralisasi dan berbasis pada kekuatan lokal. Tiap region mengembangkan spesialisasi dan inovasi berdasarkan kebutuhan dan kekuatan lokalnya, yang kemudian mendukung pertumbuhan inovasi secara nasional, dan memperbaiki Index Inovasi Indonesia.
Menurut data OECD, negara-negara dengan inovasi kuat cenderung memiliki pendekatan berbasis regional, di mana kolaborasi antara sektor publik, swasta, dan akademis berjalan optimal. Di Indonesia, model seperti ini masih belum optimal, dan potensi inovasi di daerah sering kali tidak terkoordinasi dengan baik.
Rahasia kedua :
Sistem Smart Specialization
Pendekatan lain yang digunakan oleh negara-negara inovatif adalah Smart Specialization, yaitu strategi yang fokus pada pengembangan sektor-sektor unggulan berdasarkan keunggulan komparatif suatu wilayah. Sebagai contoh, China telah sukses menerapkan strategi ini dengan menempatkan fokus pada industri teknologi tinggi, seperti AI dan 5G. Ini mempercepat pengembangan inovasi di wilayah-wilayah strategis.
Indonesia memiliki potensi untuk melakukan hal yang sama. Namun, strategi ini masih belum diadopsi secara luas di tingkat nasional. Dengan sumber daya yang melimpah, kita bisa mengoptimalkan sektor-sektor unggulan seperti pertanian berbasis teknologi, perikanan, dan energi terbarukan di berbagai daerah.
Menurut laporan World Intellectual Property Organization (WIPO) tahun 2023, Swiss berada di puncak Global Innovation Index (GII) dengan skor 66,8, sementara Indonesia masih berada di peringkat 87 dengan skor 31,7. Faktor penentu kesuksesan negara-negara dengan skor inovasi tinggi adalah kolaborasi yang erat antara sektor akademisi, industri, dan pemerintah. Sementara di Indonesia, kendala kolaborasi lintas sektor ini masih menjadi tantangan.
Bagaimana kita bisa mempercepat sistem inovasi di Indonesia? Salah satunya adalah dengan mengadopsi Sistem Inovasi Regional dan Smart Specialization. Inovasi tidak hanya bergantung pada kebijakan nasional, tetapi juga pada kekuatan lokal dan kolaborasi multi-sektor.
Jika Anda ingin memperkuat strategi inovasi di perusahaan atau daerah Anda, Finder hadir untuk mendampingi melalui layanan Strategi dan Manajemen Inovasi, termasuk Innovation Readiness Level Assessment. Hubungi kami dan mari bersama mengejar ketertinggalan!
Author : Tri Yudhi, CBMO Finder U-CoE Nano Tech – RnD and Innovations
Tanggal : 19 September 2024
Berita peristiwa ini juga di beritakan di LinkedIn Finder Unpad :
Mantabs ....
sangat informatif
😀