top of page
unpad_edited_edited_edited.png

Desikator: Penjaga Stabilitas dalam Dunia Penelitian Modern

  • Gambar penulis: Iklila Putri
    Iklila Putri
  • 3 Jun
  • 4 menit membaca

Jatinangor, Sumedang - Dalam dunia penelitian ilmiah yang menuntut presisi tinggi, kestabilan lingkungan kerja laboratorium menjadi salah satu kunci keberhasilan. Salah satu alat yang berperan penting namun sering luput dari sorotan adalah desikator—sebuah perangkat sederhana namun krusial yang digunakan untuk menjaga kelembaban rendah di sekitar sampel. Di tengah tren global yang menekankan pada akurasi dan reproduktibilitas hasil penelitian, permintaan terhadap desikator meningkat tajam. Menanggapi kebutuhan ini, Finder menghadirkan layanan penyediaan desikator dengan kualitas tinggi untuk mendukung aktivitas riset di Indonesia.


Tren Penggunaan Desikator dalam Dunia Riset


Seiring berkembangnya riset di berbagai bidang seperti kimia, bioteknologi, ilmu material, lingkungan, dan farmasi, kebutuhan terhadap kontrol kelembaban dalam laboratorium meningkat signifikan. Dalam konteks tersebut, desikator menjadi salah satu perangkat esensial yang banyak digunakan peneliti untuk memastikan stabilitas kondisi sampel.

Secara global, pasar desikator menunjukkan tren pertumbuhan positif. Laporan dari Verified Market Reports memproyeksikan nilai pasar global desikator melebihi USD 3 miliar pada 2025, dengan pertumbuhan tahunan rata-rata 5% sejak 2020. Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya kesadaran akan pentingnya kontrol lingkungan mikro di laboratorium, terutama dalam penyimpanan sampel sensitif seperti reagen kimia, bahan organik, hingga senyawa sintetis.



Desikator adalah alat penting dalam penelitian untuk menjaga kelembaban rendah dan stabilitas sampel. Pelajari tren penggunaannya secara global dan nasional serta bagaimana layanan desikator dari Finder mendukung kualitas riset ilmiah di Indonesia.
Alat Pemrosesan Desikator Finder Unpad

Salah satu alasan utama desikator menjadi pilihan utama dalam perlindungan sampel adalah sifatnya yang pasif namun efisien. Dibandingkan dengan alat lain seperti oven pemanas atau inkubator dengan pengaturan kelembaban, desikator menawarkan solusi non-energi (tanpa listrik), minim perawatan, dan dapat digunakan jangka panjang tanpa memengaruhi komposisi kimia sampel. Desikator juga tidak menyebabkan perubahan suhu, menjadikannya ideal untuk menyimpan sampel termolabil atau senyawa dengan kestabilan rendah terhadap fluktuasi suhu dan kelembaban.


Dengan efisiensinya, desikator telah menjelma menjadi standar umum di hampir seluruh bidang penelitian, baik di institusi pendidikan tinggi maupun sektor industri yang mengandalkan keakuratan dalam uji laboratorium mereka.


Penggunaan Desikator di Indonesia: Dari Akademik hingga Industri


Di Indonesia, desikator telah menjadi elemen fundamental dalam protokol kerja laboratorium lintas sektor. Keberadaannya tidak lagi bersifat opsional, melainkan menjadi bagian dari standar operasional prosedur (SOP) dalam penyimpanan dan pengolahan sampel sensitif terhadap kelembaban. Data dari Pusat Data dan Informasi IPTEK Kemenristek/BRIN tahun 2023 menunjukkan bahwa lebih dari 72% laboratorium riset di perguruan tinggi dan lembaga penelitian menggunakan desikator dalam prosedur kerja mereka.


Lingkungan tropis Indonesia yang secara alami memiliki tingkat kelembaban tinggi sepanjang tahun mendorong kebutuhan akan alat ini secara lebih mendesak dibanding negara-negara beriklim sedang. Kelembaban udara yang kerap melebihi 70% dapat dengan cepat memengaruhi karakteristik bahan-bahan higroskopis, mempercepat proses degradasi, atau bahkan menimbulkan kesalahan pengukuran yang signifikan pada pengujian berat, kandungan, dan kestabilan senyawa.


Dalam praktiknya, desikator tidak hanya digunakan untuk penyimpanan bahan kimia atau reagen, tetapi juga untuk menjaga integritas sampel setelah proses analitik, mencegah kontaminasi silang, dan sebagai tempat pendinginan benda kerja setelah pemanasan.Di sektor industri, laboratorium kontrol mutu perusahaan seperti di bidang farmasi atau makanan memanfaatkan desikator dalam skala besar untuk memastikan setiap produk yang diuji tetap dalam batas toleransi kualitas yang ketat. Misalnya, uji kadar air pada bahan aktif farmasi atau bahan baku pangan akan sangat dipengaruhi oleh kelembaban ruang uji—dan disinilah desikator berfungsi sebagai pelindung diam namun efektif.


Desikator sebagai Alat Kritis dalam Menjaga Integritas Sampel


Dalam dunia riset, validitas data sangat bergantung pada kualitas sampel yang digunakan. Salah satu tantangan utama dalam menjaga kualitas tersebut adalah pengaruh kelembaban lingkungan yang kerap tidak terlihat, tetapi berdampak signifikan terhadap hasil analisis. Di sinilah fungsi desikator menjadi krusial, tidak hanya sebagai tempat penyimpanan, tetapi sebagai instrumen perlindungan pasif yang presisi.


Desikator bekerja berdasarkan prinsip fisik penyerap kelembaban (higroskopik). Di dalam ruang kedap udara, desikator menggunakan agen pengering seperti silica gel, zeolit, atau bahan pengering lain untuk menurunkan kelembaban relatif (RH) secara drastis. Ruang ini menciptakan lingkungan mikro yang stabil, kering, dan terisolasi dari fluktuasi eksternal, sehingga mencegah terjadinya penyerapan air oleh sampel higroskopis, oksidasi, atau reaksi kimia yang tidak diinginkan akibat uap air.



Desikator adalah alat penting dalam penelitian untuk menjaga kelembaban rendah dan stabilitas sampel. Pelajari tren penggunaannya secara global dan nasional serta bagaimana layanan desikator dari Finder mendukung kualitas riset ilmiah di Indonesia.
Skema Desikator (Cheng et al., 2022)

Senyawa atau bahan yang bersifat higroskopis, seperti natrium hidroksida, garam anorganik, senyawa logam, dan beberapa senyawa organik, sangat rentan terhadap degradasi akibat paparan kelembaban udara. Proses penyerapan uap air ini bisa mengubah massa, konsentrasi, bahkan struktur kimia senyawa tersebut. Oleh karena itu, desikator memainkan peran penting dalam proses penyimpanan sebelum dan sesudah uji, terutama dalam metodologi analisis kuantitatif seperti gravimetri dan titrasi.


Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati dan Santoso (2022) menunjukkan bahwa penggunaan desikator dalam penyimpanan sampel secara signifikan meningkatkan stabilitas sampel dan mengurangi variabilitas hasil analisis hingga 18% pada uji replikasi. Temuan ini menegaskan bahwa desikator bukan hanya berfungsi sebagai alat pelindung kelembapan, tetapi juga merupakan komponen penting dalam sistem pengendalian mutu laboratorium untuk memastikan keandalan data analisis.


Dengan prinsip kerja yang sederhana namun efektif, desikator menawarkan solusi yang ekonomis dan presisi dalam menjaga stabilitas sampel. Ini menjadi alasan kuat mengapa perangkat ini tetap relevan dan dibutuhkan, meskipun perkembangan teknologi laboratorium terus berinovasi ke arah digitalisasi dan otomasi.


Keunggulan Layanan Desikator dari Finder


Finder sebagai pusat riset penyedia solusi, menghadirkan layanan desikator yang dapat diakses melalui https://www.finder.ac.id/product/desikator. Produk desikator yang ditawarkan hadir dalam berbagai ukuran dan spesifikasi, baik berbahan kaca, akrilik, maupun versi vakum, sesuai kebutuhan laboratorium pengguna.


Dengan pendekatan yang kolaboratif dan solutif, Finder membantu institusi riset—baik akademik maupun industri—untuk menjaga kualitas dan efisiensi proses penelitian mereka. Kunjungi laman produk kami untuk mendapatkan informasi lengkap dan konsultasi teknis yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik institusi Anda. Dukung penelitian Anda dengan alat yang tepat—karena setiap detail berarti dalam dunia ilmiah.


Referensi


Cheng, W.-Q., Bian, H.-B., Gao, Q.-F., & Hattab, M. (2022). Experimental and Numerical Study of the Drying Process of a Consolidated Clay Soil. Advances in Civil Engineering, 2022, Article ID 1607963, 1–8. https://doi.org/10.1155/2022/1607963


Rahmawati, E., & Santoso, B. (2022). Pengaruh Penggunaan Desikator dalam Penyimpanan Sampel terhadap Konsistensi Data Analisis di Laboratorium Medik. Jurnal Teknologi Laboratorium Terapan, 5(1), 45-52.

Artikel in ijuga dapat diakses di LinkedIn Finder


Artikel ini juga dapat diakses di X Finder

Kommentare

Mit 0 von 5 Sternen bewertet.
Noch keine Ratings

Rating hinzufügen
bottom of page