Pelatihan Capacity Building FiNder U-CoE: Strategi Penguatan Riset Berbasis Reviewer Nasional

Dalam lanskap riset yang terus berkembang, keahlian dalam menyusun proposal yang tepat sasaran dan selaras dengan arah kebijakan nasional menjadi keterampilan esensial bagi setiap peneliti. Menyadari urgensi ini, FiNder U-CoE Universitas Padjadjaran menyelenggarakan program Pelatihan Capacity Building yang ditujukan untuk meningkatkan daya saing peneliti dalam mengakses pendanaan hibah nasional.

Kegiatan ini berlangsung dari 12 Juni hingga 6 November 2025, bertempat di Kantor Pusat FiNder U-CoE, dengan pertemuan rutin setiap hari Kamis pagi. Pelatihan ini menjadi inisiatif strategis dalam membentuk SDM riset yang unggul, berorientasi pada kebaruan ilmiah, dan mampu menyusun roadmap penelitian yang terukur.

Pendekatan Berbasis Rubrik Reviewer dan Kebijakan Nasional

Pelatihan Capacity Building Finder U-CoE dirancang berdasarkan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dari level S1 (Level 6) hingga S3 (Level 9). Peserta diajak memahami struktur penilaian proposal yang digunakan oleh lembaga pendanaan seperti DRTPM, LPDP, dan BRIN, dengan fokus pada tujuh aspek utama: relevansi topik, urgensi, kebaruan, metodologi, roadmap, anggaran, dan luaran riset.

Metode pembelajaran tidak hanya bersifat ceramah, melainkan juga berbasis simulasi penilaian proposal menggunakan rubrik resmi reviewer nasional. Peserta memperoleh kesempatan untuk menganalisis proposal yang telah didanai maupun yang ditolak, guna mengidentifikasi faktor penentu keberhasilan secara langsung.

Sesi Praktis: Bedah Proposal dan Teknik Evaluasi Objektif

Pelatihan Capacity Building FiNder U-CoE

Salah satu sesi unggulan adalah pertemuan kedua yang akan dilaksanakan pada Kamis, 19 Juni 2025 pukul 08.00–10.00 WIB, dipandu oleh Prof. Dr. Eng. I Made Joni, M.Sc, reviewer hibah nasional yang telah menilai lebih dari 50 proposal secara aktif. Materi yang disampaikan mencakup:

• Cara membaca proposal secara sistematis,

• Identifikasi kekuatan dan kelemahan proposal berdasarkan bukti,

• Strategi menyusun proposal yang relevan dengan prioritas riset nasional.

• 
  

Sesi ini juga dilengkapi dengan lembar kerja evaluasi, yang memungkinkan peserta untuk melakukan self-assessment terhadap proposal mereka sendiri. Dengan pendekatan ini, pelatihan tidak hanya membangun pemahaman teoritis, tetapi juga menghasilkan output yang konkret dan aplikatif.

Kolaborasi Intelektual dan Sertifikasi Keterlibatan

Pelatihan ini menghadirkan narasumber yang berasal dari kalangan akademisi dan praktisi riset tingkat nasional, seperti Prof. Dr. Camellia Panatarani, M.Si, Prof. Dr. Wawan Hermawan, M.S, Dr. Lia Faridah, Ph.D, serta moderator yang berperan menjaga kesinambungan diskusi antar peserta.

Selain peningkatan kapasitas individu, pelatihan ini juga menjadi wahana kolaboratif bagi para peserta lintas disiplin untuk bertukar wawasan, membangun jejaring, dan memperluas potensi sinergi dalam pengembangan proposal riset berbasis multidisiplin.

Setiap peserta aktif akan memperoleh E-sertifikat resmi sebagai bukti keterlibatan dalam program pelatihan. Konfirmasi kehadiran dapat dilakukan melalui tautan:  https://bit.ly/KonfirmasiKehadiranPelatihanFiNder

Komitmen FiNder terhadap Transformasi Riset Indonesia

Sebagai pusat unggulan di bidang nanoteknologi dan bioteknologi, FiNder U-CoE tidak hanya berperan sebagai inkubator riset berbasis laboratorium, tetapi juga sebagai fasilitator penguatan ekosistem riset nasional yang adaptif terhadap arah kebijakan dan kebutuhan industri.

Pelatihan Capacity Building ini menjadi wujud nyata dari komitmen FiNder dalam menciptakan peneliti yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki pemahaman mendalam tentang strategi riset yang relevan, berdampak, dan berdaya saing tinggi.

Melalui integrasi antara pendekatan konseptual dan praktik langsung, pelatihan ini membuka ruang transformasi besar bagi generasi peneliti Indonesia, menjadikan riset bukan sekadar kegiatan ilmiah, tetapi sebagai kontribusi strategis dalam pembangunan berbasis inovasi.