Artificial Intelligence (AI) Sebagai Penggerak Inovasi & Transformasi Digital Bisnis
- Dewi Asaningsih Affandi, M.Si.

- 26 Feb
- 4 menit membaca
Menyongsong Era AI: Transformasi Bisnis Berbasis Kecerdasan Buatan

Teknologi Artificial Intelligence (AI) kini bukan sekadar inovasi, tetapi telah menjadi katalis utama dalam transformasi bisnis di berbagai sektor industri. Dari manufaktur, keuangan, kesehatan, energi, hingga e-commerce, AI mendorong perubahan signifikan dalam cara bisnis beroperasi, berinovasi, dan bersaing (Singla et al., 2024).
Menurut laporan terbaru McKinsey Global Survey (2024), adopsi AI di tingkat perusahaan meningkat menjadi 72%, naik dari stagnasi di angka 50% pada tahun sebelumnya. 65% organisasi kini menggunakan AI Generatif (GenAI) secara reguler, hampir dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Namun, terlepas dari tingginya angka adopsi, hanya 26% perusahaan yang mampu menghasilkan nilai nyata dari implementasi AI mereka (Boston Consulting Group, 2024).
Mengapa banyak perusahaan gagal memaksimalkan AI?
Jawabannya terletak pada strategi implementasi dan kesiapan organisasi. Inilah alasan mengapa peran Subject Matter Expert (SME) sangat krusial dalam memandu perusahaan dalam memahami, menilai kesiapan, serta mengoptimalkan implementasi AI agar sesuai dengan strategi bisnis yang berkelanjutan (Gartner, 2024).
Peran SME dalam Membimbing Bisnis Mengadopsi AI
Banyak organisasi terjebak dalam anggapan bahwa AI hanya soal teknologi. Padahal, menurut Boston Consulting Group (2024), 70% tantangan dalam adopsi AI berasal dari faktor manusia dan proses bisnis, bukan dari teknologi itu sendiri.
Seorang SME AI bertanggung jawab untuk:
✅ Membantu perusahaan memahami manfaat AI yang sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka.
✅ Menilai kesiapan perusahaan dalam hal infrastruktur teknologi, pengelolaan data, & kesiapan SDM.
✅ Mengembangkan strategi implementasi AI yang feasible dan berbasis data.
✅Membantu menciptakan use case AI yang memberikan keunggulan kompetitif.
✅ Mengarahkan adopsi AI agar sesuai dengan regulasi dan standar etika bisnis.
Menurut Boston Consulting Group (2024), perusahaan yang berhasil mengintegrasikan AI secara efektif mengalami pertumbuhan pendapatan 1,5 kali lebih tinggi dibandingkan pesaing mereka. Hal ini menunjukkan bahwa bimbingan dari SME dalam implementasi AI dapat menghasilkan dampak nyata bagi bisnis.
Studi Kasus: AI dalam Transformasi Digital Berbasis Riset dan Inovasi
Bagaimana AI, dengan bimbingan SME, telah berhasil mengubah lanskap industri? Berikut beberapa contoh nyata:
📌Siemens: AI dalam Predictive Maintenance (Manufaktur & Energi)
Siemens menggunakan Generative AI dalam sistem Maintenance Copilot Senseye untuk memprediksi kegagalan mesin sebelum terjadi.
Hasilnya: 30% pengurangan downtime produksi, peningkatan efisiensi energi, dan optimasi biaya operasional (Siemens AG, 2024).
📌 Google DeepMind: AI dalam Diagnosis Medis (Kesehatan)
Google DeepMind bekerja sama dengan SME medis untuk mengembangkan sistem AI yang mampu memprediksi perkembangan penyakit ginjal dengan akurasi lebih dari 90% (Dvijotham & Cemgil, 2023).
📌 Fintech & Perbankan: AI dalam Manajemen Risiko Keuangan
AI digunakan dalam fraud detection dan credit scoring, memungkinkan perbankan untuk menilai kelayakan kredit pelanggan dengan lebih akurat dibandingkan metode konvensional (Ilahi & Budiono, 2024).
AI juga mempercepat pengajuan pinjaman dan meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi keuangan.
📌 Tokopedia & Shopee: AI dalam E-Commerce
AI membantu meningkatkan penjualan dengan personalisasi rekomendasi produk dan optimasi harga secara dinamis, yang meningkatkan konversi pelanggan hingga 20% (Luthfiansyah et al., 2024).
Menilai Kesiapan Bisnis untuk AI: Strategi Implementasi yang Efektif
Agar AI dapat memberikan hasil optimal, perusahaan perlu menjalani serangkaian tahap kesiapan AI yang terstruktur. SME AI membantu bisnis melalui kerangka kerja AI Readiness, yang mencakup:
🔍 AI Readiness Assessment
Menilai kesiapan infrastruktur TI dan pengelolaan data.
Menggunakan model AI Maturity untuk mengetahui apakah perusahaan berada pada tahap Eksplorasi, Eksperimen, atau Implementasi Skala Penuh (AI Maturity Model, 2024).
📝 Penyusunan Strategi AI
Mengidentifikasi use case AI yang dapat memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan bisnis (Gartner, 2024).
🚀 3. Pilot Project & Proof of Concept (PoC)
Sebelum implementasi secara luas, SME merekomendasikan proyek percontohan untuk menguji efektivitas AI dalam lingkungan bisnis nyata (Deloitte, 2024).
📊 4. Evaluasi dan Iterasi
Mengukur keberhasilan AI berdasarkan Key Performance Indicators (KPI).
Melakukan evaluasi berkala dan iterasi berdasarkan umpan balik pengguna (IBM Research, 2024).
Menurut Boston Consulting Group (2024), perusahaan yang mengikuti kerangka AI Readiness Framework memiliki peluang sukses 4 kali lebih tinggi dibandingkan yang tidak memiliki strategi AI yang jelas.
Bagaimana dengan framework yang digunakan untuk teknik AI?
Nantikan di Artikel selanjutnya!
Kesimpulan: AI Sebagai Investasi Strategis bagi Bisnis
AI bukan hanya sekadar hype, tetapi kebutuhan fundamental dalam dunia bisnis modern.
SME AI memiliki peran strategis dalam membimbing perusahaan memahami, merancang, dan mengimplementasikan AI secara optimal.
Perusahaan yang sukses dalam adopsi AI telah membuktikan bahwa keberhasilan transformasi digital memerlukan perencanaan matang dan eksekusi yang terarah.
Dengan tren AI yang terus berkembang, perusahaan yang tidak segera beradaptasi berisiko tertinggal dalam persaingan global.
FiNder hadir sebagai mitra strategis dalam inovasi AI bagi bisnis, universitas, dan lembaga riset. Dengan jaringan SME AI yang kompeten, kami siap membantu organisasi Anda dalam:
Menyusun strategi AI yang sesuai dengan kebutuhan industri
Membantu implementasi AI berbasis riset dan inovasi
Menghubungkan bisnis dengan SME AI terbaik untuk transformasi digital yang sukses
Bergabung dengan FiNder dan Temukan SME Terbaik untuk Bisnis Anda!
📍 Kunjungi website kami: finder.ac.id untuk informasi lebih lanjut!
#Artificial Intelligence #Transformasi Digital
Daftar Pustaka:
Singla, A., Sukharevsky, A., Yee, L., Chui, M., & Hall, B. (2024). The state of AI in early 2024: Gen AI adoption spikes and starts to generate value. QuantumBlack, AI by McKinsey.
Boston Consulting Group. (2024). AI adoption in 2024: 74% of companies struggle to achieve and scale value. Retrieved from https://www.bcg.com/press/24october2024-ai-adoption-in-2024-74-of-companies-struggle-to-achieve-and-scale-value
Siemens AG. (2024). The transformative role of generative AI in predictive maintenance. Siemens Industry Inc.
Dvijotham, K., & Cemgil, T. (2023). Developing reliable AI tools for healthcare. Google DeepMind. Retrieved from https://www.deepmind.com
World Economic Forum. (2024). AI Governance Alliance: Briefing Paper Series. World Economic Forum. https://www.weforum.org
Ilahi, N., & Budiono, I. N. (2024). Penerapan artificial intelligence sebagai inovasi di era disrupsi dalam mengurangi risiko keuangan. Moneta: Jurnal Manajemen dan Keuangan Syariah, 3(1), 19-30. https://journal.iainpare.ac.id/index.php/Moneta
Luthfiansyah, A., Saputra, T., Haikal, M. M., & Sanjaya, V. F. (2024). Memaksimalkan Potensi AI untuk Meningkatkan Pertumbuhan Penjualan E-Commerce. Jurnal Manajemen Bisnis Syariah, 2(2), 184.

Solusi berbasis AI tak terhindarkan....mantap
teknologi yang sangat membantu dalam perkembangan inovasi
Mantabs
Semoga adanya teknologi AI ini bisa dimanfaatkan dengan bijak dan baik