top of page
unpad_edited_edited_edited.png
Gambar penulisBai’q Lisna Najati,M.Si

Finder Antifeedant: Inovasi Nanoteknologi untuk Perlindungan Pertanian Berkelanjutan

Diperbarui: 19 Nov

Inovasi nanoteknologi terus membuka peluang baru di bidang pertanian. Dalam menghadapi tantangan perlindungan tanaman dari hama, hadirnya “Finder Antifeedant” sebagai solusi bioaktif yang aman dan ramah lingkungan menambah optimisme akan masa depan pertanian yang berkelanjutan.


Apa Itu Antifeedant?


produk antifeedant nano
Produk Finder Antifeedant

Penggunaan pestisida sintetis dalam pertanian meningkat pesat, hal ini dibuktikan dengan nilai pasar global pestisida yang mencapai 24,62 miliar USD pada tahun 2023 dan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 4,27% untuk periode 2023-2028. Namun, dampaknya terhadap lingkungan dan kesehatan semakin mengkhawatirkan. Ketergantungan tinggi pada insektisida sintetis menyebabkan hama semakin resisten, meningkatkan biaya perlindungan tanaman, dan memicu ledakan hama yang merugikan hasil panen.


Para ilmuwan, menyikapi permasalahan ini dengan mulai mengembangkan alternatif yang lebih aman dan ramah lingkungan, yaitu Antifeedant. Antifeedant adalah senyawa bioaktif dari ekstrak tanaman yang mencegah serangga memakan tanaman dengan mengubah perilaku makan mereka, sehingga lebih aman bagi ekosistem dan kesehatan manusia. 


“Antifeedant memiliki mekanisme yang berbeda dibandingkan pestisida kimia. Senyawa ini bekerja dengan mempengaruhi selera makan hama, sehingga mereka enggan memakan tanaman yang telah dilindungi oleh antifeedant,” ujar Prof. Dr. Eng. I Made Joni, pakar nanoteknologi dari Finder U-CoE, Universitas Padjadjaran.


Inovasi Nanoteknologi dalam Antifeedant


Aplikasi antifeedant dengan nanoteknologi
Ilustrasi (a) distribusi tetesan antifeedant pada daun berdasarkan ukuran tetesan, (b) daya basah permukaan daun terhadap tetesan, dan (c) pengurangan tegangan permukaan tetesan yang mengandung suspensi berukuran nano di permukaan daun (Melanie, 2022)


Penggunaan antifeedant memang cukup menjanjikan, namun dalam penerapannya terdapat beberapa tantangan di lapangan, seperti ketidakstabilan antifeedant dalam lingkungan terbuka, distribusi yang kurang merata di permukaan daun, dan biaya produksi yang relatif tinggi bagi petani. 


Untuk mengatasi kendala ini, para ahli dari Finder Unpad bekerja sama dengan Departemen Biologi dan Fisika Unpad mengembangkan antifeedant berbasis teknologi nano sebagai solusi inovatif yang efektif. Ukuran partikel antifeedant direkayasa sedemikian rupa sehingga menjadi sangat kecil (<100 nm). Penggunaan nanoteknologi dalam formulasi antifeedant menawarkan keunggulan signifikan dibandingkan metode konvensional, yaitu:


  1. Peningkatan Stabilitas Senyawa: Nano-antifeedant dikembangkan dengan enkapsulasi senyawa aktif dalam partikel nano yang melindungi bahan aktif dari faktor lingkungan, seperti sinar UV dan oksidasi, yang dapat merusak efektivitasnya. Formulasi ini membuat antifeedant lebih tahan lama dalam kondisi lapangan.

  2. Distribusi yang Merata: Dalam bentuk nanopartikel, antifeedant dapat terdistribusi lebih merata di permukaan daun, meningkatkan cakupan perlindungan pada tanaman dan menjadikan hama lebih sulit untuk menghindarinya.

  3. Pelepasan Terkendali dan Efektivitas yang Lebih Lama: Dengan teknologi nano, antifeedant dapat diatur untuk melepaskan bahan aktif secara bertahap, yang memperpanjang waktu efektif perlindungan. Ini memungkinkan dosis yang lebih rendah namun tetap efektif, sehingga lebih hemat dan ramah lingkungan.

  4. Peningkatan Penyerapan Tanaman: Ukuran nanopartikel yang kecil memungkinkan antifeedant menempel lebih kuat pada permukaan tanaman dan diserap lebih baik, menjadikan perlindungan lebih efektif tanpa memerlukan aplikasi berulang.


Tantangan Pengembangan Nano-Antifeedant


Meski menawarkan banyak keunggulan, pengembangan nano - antifeedant menghadapi tantangan. Stabilitas bahan aktif dalam kondisi lapangan tetap menjadi fokus, dan biaya produksi yang lebih tinggi dibandingkan pestisida konvensional menjadi perhatian utama. Namun, dengan riset berkelanjutan dan optimasi metode produksi, potensi antifeedant nano untuk skala besar semakin menjanjikan.


Masa Depan Pertanian Berkelanjutan


Dengan antifeedant yang dilengkapi dengan nanoteknologi, petani dapat mengurangi ketergantungan pada pestisida sintetis yang berbahaya dan beralih ke solusi pertanian yang lebih hijau. Teknologi ini membuka peluang besar bagi pertanian berkelanjutan, tidak hanya menjaga produktivitas tanaman, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem pertanian. Para peneliti optimistis bahwa inovasi ini akan menarik minat petani untuk mengadopsi metode yang lebih aman dan efektif.


Temukan cara baru untuk mendukung pertanian berkelanjutan dengan inovasi di bidang nanoteknologi! Kunjungi finder.ac.id  sekarang dan dapatkan informasi lebih lanjut tentang teknologi yang bukan hanya meningkatkan produktivitas tanaman, tetapi juga menjaga keseimbangan ekosistem. Ayo, bersama kita ciptakan masa depan pertanian yang lebih hijau dan aman!


Referensi

  1. Melanie M, Miranti M, Kasmara H, Malini DM, Husodo T, Panatarani C, Joni IM, Hermawan W. Nanotechnology-Based Bioactive Antifeedant for Plant Protection. Nanomaterials (Basel). 2022 Feb 14;12(4):630. doi: 10.3390/nano12040630. PMID: 35214959; PMCID: PMC8879102. 

  2. Technavio. Agricultural Pesticides Market 2024-2028. 2024 Jun. https://www.technavio.com/report/agricultural-pesticides-market-industry-analysis 


Oleh: Bai’q Lisna Najati,M.Si   Business Development Fider

Tanggal: Selasa, 29 Oktober 2024


Tayang juga pada LinkedIn kami di:

10 tampilan1 komentar

Postingan Terakhir

Lihat Semua

1件のコメント

5つ星のうち0と評価されています。
まだ評価がありません

評価を追加
sonyirawan93
11月13日
5つ星のうち5と評価されています。

Mantabs...

いいね!
bottom of page