top of page
unpad_edited_edited_edited.png

Mahasiswa Perikanan UNPAD Dalami Nanoteknologi di Laboratorium FiNder U-CoE

  • Gambar penulis: Hafshah Nibros
    Hafshah Nibros
  • 20 Jun
  • 2 menit membaca

Jatinangor, 12 Juni 2025 — Upaya memperkuat literasi teknologi dalam bidang perikanan tropis dilakukan oleh Universitas Padjadjaran melalui kunjungan ilmiah mahasiswa Fakultas Perikanan Kampus Pangandaran ke Laboratorium FiNder U-CoE. Kegiatan ini menjadi bagian integral dari Mata Kuliah Aplikasi Nanoteknologi, yang bertujuan memperkenalkan mahasiswa terhadap teknologi berskala nano dan aplikasinya dalam sektor kelautan.


Sebanyak 16 mahasiswa beserta dua dosen pendamping, Prof. Dr. Emma Rochima, S.Pi., M.Si. dan Ernawati, S.Pi., M.Sc., turut serta dalam kunjungan ini. Mereka tidak hanya diajak menyaksikan aktivitas riset, tetapi juga terlibat aktif dalam diskusi mengenai peluang kolaborasi, keamanan kerja laboratorium, hingga potensi riset lintas bidang berbasis nanomaterial.

Kunjungan Mahasiswa FPIK ke Laboratorium Nanoteknologi Finder
Kunjungan Mahasiswa FPIK ke Laboratorium Nanoteknologi Finder

FiNder U-CoE: Fasilitas Strategis untuk Inovasi Berbasis Bahan Alam


Sebagai pusat unggulan riset nanoteknologi Universitas Padjadjaran, FiNder U-CoE telah dikenal luas sebagai inkubator riset dan pengembangan produk berbasis material lokal. Kunjungan mahasiswa ini menjadi momentum untuk menunjukkan bagaimana laboratorium ini mengintegrasikan teknologi presipitasi, sol-gel, dan karakterisasi canggih seperti dynamic light scattering (DLS) dan SEM dalam proses sintesis nanomaterial.


Fokus utama laboratorium ini adalah pada pemanfaatan limbah biomassa, seperti pertanian dan kehutanan, untuk menghasilkan nanosilika dan material aktif lainnya. Bagi mahasiswa perikanan, proses ini relevan dengan kebutuhan sektor kelautan, seperti pengawetan hasil laut, peningkatan kualitas air tambak, serta pemanfaatan bioaktif nano dalam sistem budidaya.


Eksplorasi Langsung Laboratorium: Dari Material hingga Nano


Kegiatan kunjungan dimulai dari area Lab Material, di mana mahasiswa diperkenalkan pada proses ekstraksi dan preparasi bahan dasar. Dilanjutkan ke Lab Baterai, mereka mendapatkan gambaran bagaimana nanomaterial diformulasikan menjadi sumber energi berkelanjutan. Puncaknya adalah kunjungan ke Lab Nano, tempat mahasiswa dapat menyaksikan langsung teknik sintesis partikel berskala nanometer serta bagaimana proses karakterisasi dilakukan untuk memastikan kestabilan, ukuran, dan distribusi partikel.


Eksplorasi ini tidak hanya bersifat demonstratif, namun memberi ruang dialog antara mahasiswa dan peneliti FiNder tentang potensi kolaborasi akademik, terutama untuk riset tugas akhir dan pengembangan topik interdisipliner.

Pemaparan oleh Tim Finder
Pemaparan oleh Tim Finder

Diskusi Kritis: Keamanan, Etika Riset, dan Implementasi Teknologi


Dalam sesi wawancara terbuka yang telah disiapkan sebelumnya, mahasiswa dibagi menjadi empat kelompok dengan fokus pertanyaan berbeda. Topik yang dibahas mencakup prosedur akses laboratorium untuk skripsi, penanganan limbah nanomaterial, protokol keselamatan kerja, hingga tantangan dalam implementasi nanoteknologi pada industri hasil perikanan.


Tim FiNder memberikan penjelasan mendalam mengenai sistem manajemen laboratorium berbasis keamanan dan keberlanjutan. Selain itu, dijelaskan pula bagaimana teknologi yang dikembangkan telah diuji dalam konteks industri, serta peran penting standar operasional prosedur (SOP) dalam memastikan keselamatan pengguna dan perlindungan lingkungan.


Diskusi ini membuka wawasan baru bagi mahasiswa bahwa pengembangan teknologi nano bukan semata-mata berorientasi pada hasil akhir, tetapi menuntut proses yang terukur, bertanggung jawab, dan etis.


Dampak Kunjungan: Meningkatkan Literasi Teknologi Mahasiswa Perikanan


Kegiatan ini ditutup dengan sesi dokumentasi dan refleksi, di mana sebagian besar mahasiswa menyatakan minat untuk kembali menjalin kerja sama riset dengan FiNder, baik dalam bentuk magang, tugas akhir, maupun riset independen. Selain memberikan pengalaman observatif, kunjungan ini memperkuat kesadaran mahasiswa akan urgensi pemanfaatan teknologi canggih untuk menyelesaikan persoalan nyata dalam sistem perikanan tropis.


Kunjungan ini juga menjadi contoh konkret penguatan ekosistem akademik berbasis riset lintas disiplin yang tengah digalakkan oleh Universitas Padjadjaran. Dalam konteks global, integrasi nanoteknologi dengan sektor kelautan mendukung agenda pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya Tujuan 9 tentang inovasi industri dan infrastruktur, serta Tujuan 14 tentang konservasi ekosistem laut.




Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating
bottom of page